Jumat, 15 Juli 2011

Kampanye Cinta Lingkungan Lewat Workshop Pengelolaan Sampah

KAJEN Kegiatan Gerakan Penyelamatan Bumi tahun ini dititikberatkan pada Pengelolaan Sampah Rumah  Tangga. Pemkab Pekalongan menggelar kegiatan, di antaranya adalah workshop pengelolaan sampah rumah tangga, di Sentra Daur Ulang Sampah Plastik “Sejahtera Buana Group” di Jalan Raya Kayugeritan, Karanganyar, Selasa (12/7). 

Workshop dibuka Kabag Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Pekalongan Dra. Hendriati, mewakili Bupati Drs. H. A. Antono, MSi. Workshop diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri atas perwakilan organisasi wanita, organisasi sosial dan kepemudaan, ormas dan unsur masyarakat lainnya. 
Dalam sambutan yang dibacakan Hendriati,  Bupati berharap workshop dapat digunakan sebagai ajang untuk melakukan kampanye cinta lingkungan serta menggalang partisipasi berbagai pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan  dan dapat bermanfaat dan dikelola secara baik dan benar.
Bupati mengungkapkan, sampah sampai hari ini masih menjadi perhatian utama dan menjadi masalah yang harus dipecahkan bersama-sama. Meningkatnya jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Pengelolaan sampah selama ini juga belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. ”Permasalahan tersebut telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu dari mulai hulu sampai ke hilir, agar memberikan manfaat ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat,” tutur Bupati dalam sambutannya.
Bupati dalam kesempatan itu juga menggambarkan kondisi persampahan di Kabupaten Pekalongan yang sampai  saat ini  masih dalam kondisi sangat memprihatinkan, baik dari segi sarana prasana maupun tingkat kesadaran masyarakat. Setiap hari  rata–rata setiap orang menghasilkan sampah sebesar 1,15 liter/hari dan sumber sampah terbanyak adalah pemukiman dan pasar tradisional, dengan komposisi sampah organik 75-85 % dan sisanya sampah anorganik. Sementara jumlah penduduk Kota SANTRI sekitar 1.282.600 jiwa, sehingga total produksi sampah di Kabupaten Pekalongan rata-rata 1.474,990 liter/hari atau 1474,99 m3/hari. Namun, sampah yang terangkut masuk ke TPA hanya 270 m3/hari atau 18,3% dan TPA Bojonglarang, satu-satunya TPA di Kabupaten Pekalongan saat ini kondisinya sudah overload.
Usai membuka secara resmi workshop, Heni, begitu sapaan Hendriati, menyerahkan bantuan alat pengolah sampah berupa satu unit mesin pencacah sampah organik kepada Direktur Bank Sampah ”Bumi Lestari”, Masruri, empat buah komposter sampah dan enam buah keranjang Takakura kepada Camat Wonopringgo dan Camat Karanganyar. Workshop menghadirkan narasumber dari Dinas Pengairan Pertambangan Kebersihan dan Pertamanan (DPPKP) dan Bank Sampah Bumi Lestari.(gusno)

TIM KARS PUSAT KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SAMBANGI RSUD KAJEN

KAJEN –  Acara Penerimaan Tim KARS Pusat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia berlangsung Selasa, 12 Juli 2011, di Aula lantai 2 RSUD Kajen. Acara dihadiri oleh Bupati Pekalongan, Direktur RSUD Kajen, Kepala Dinas Kesehatan, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tim KARS Pusat Kementrian Kesehatan RI, dokter dan staf RSUD Kajen serta tamu undangan.

Kehadiran Tim KARS dalam rangka  melaksanakan penilaian akreditasi terhadap RSUD Kajen yang akan dilaksanakan 11 – 14 Juli 2011. Persiapan akreditasi ini merupakan langkah RSUD Kajen dalam upaya meningkatkan mutu dan kinerjanya.
Ketua Tim Akreditasi RSUD Kajen, dr. Dwi Ari Gunawan, Sp.B menyatakan, bahwa pelaksanaan akreditasi bukan semata-mata untuk nilai akan tetapi lebih pada evaluasi untuk melakukan perbaikan sebagai acuan yang berkesinambungan dengan kegiatan RSUD Kajen.
Dalam sambutannya Direktur RSUD Kajen, dr. Eko Wigantoro menyampaikan, bahwa SDM serta fasilitas yang dimiliki oleh RSUD Kajen masih harus dibenahi. Hal ini terkait dengan masih kurangnya SDM yang ada  serta terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh RSUD Kajen. “Sasaran utama RSUD Kajen adalah memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat kurang mampu atau peserta Jamkesmas,” tambahnya.   
dr. Khayati HS, sebagai Ketua Tim Survey dalam sambutanya menjelaskan,. bahwa tugas dari tim survey adalah memotret apa yang ada di RSUD Kajen disesuaikan dengan instrument yang ada. Kemudian tim akan menyampaikan hasil penilaian yang telah dilakukannya sebagai bahan evaluasi bersama. Tim KARS terdiri dari 3 (tiga) orang yakni, dr. Khayati HS, dr. Farida Djalal, Sp. KK dan Nuryandari S. KM, M. Kes.
Bupati Pekalongan, Drs. H. A. Antono, M.Si dalam sambutan menyatakan, bahwa RSUD Kajen  telah siap untuk  diakreditasi dan Pemkab Pekalongan juga siap memberikan rekomendasi untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. (gusno)

Jumat, 08 Juli 2011

Bupati Antono : Wis Wayahe PNS Kerja

PEKALONGAN-Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono,MSi pada sambutan pencanangan Jumat Pahingan didepan pendopo kabupaten Pekalongan mengatakan,pada saat ini semenjak dirinya dan wakil bupati Fadia Arafiq dilantik,maka semua Pegawai Negeri Sipil diwajibkan untuk bekerja keras guna mewujudkan visi dan misi bupati pada kampanye beberap waktu lalu.

Bupati juga mengharapkan kerjasamanya kepada seluruh elemen masyarakat agar bahu membahu membanguan kabupaten Pekalongan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ini adalah pagelaran wayang kulit sekaligus pencanangan Jumat Pahingan agar ibukota Kajen Pekalongan bisa ramai seperti yang diharapkan.Jalan-jalan yang rusak akan kami perbaiki juga pasar-pasar juga pengairan bagi petani.Maka jajaran PNS agar berangkat dan bekerja tepat waktu,wis wayahe PNS kerja,"kata bupati yang disambut tepuk tangan.(gusno)

Bupati Antono Canangkan Kembali Jumat Pahingan

KAJEN - Bupati Pekalongan Drs. Amat. Antono MSi, Kamis (7/6) mencanangkan kembali Jumat Pahingan. Pencanangan Jumat Pahingan diselenggarakan sekaligus tasyakuran atas terpilihnya Drs. A. Antono MSi - Fadia Arafiq sebagai Bupati – Wakil Bupati Periode 2011-2016 dan menyambut Hari Jadi ke-389 Kabupaten Pekalongan. Acara disemarakkan dengan penampilan Reog Ponorogo setelah pencanangan sekitar pukul 15.30  dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Dalang Enthus Susmono. Lakon wayang kali itu adalah “Gatotkaca Winisudho”.

Pencanangan Jumat Pahingan kemarin dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Sekda dan Asisten Sekda, Ketua DPRD,  Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Pekalongan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan ribuan warga.
Kepala Dinporaparbud, M. Zaki SIP, selaku Ketua Panitia dalam laporannya mengucapkan syukur atas terselenggaranya Pemilukada Periode 2011-2016 dengan aman dan lancer. Dalam kesempatan tersebut, dia juga berterima kasih kepada semua pihak hingga terselenggara acara Jumat Pahingan Perdana hari itu. Lebih lanjut dia mengatakan, demi kekhidmatan pelaksanaan ibadah puasa, maka peringatan Hari Jadi Kabupaten Pekalongan diawali pada Bulan Juli ini.
    Dalam sambutan acara sore itu, Bupati mengucapkan terima kasih pada masyarakat Kabupaten Pekalongan yang telah memberikan dukungan pada pihaknya pada Pemilukada 2011. Dia juga berterima kasih pada masyarakat yang telah mengembangkan kesenian. “Kegiatan ini dalam rangka mangayubagyo dan memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Pekalongan. Seni diharapkan dapat memupuk jiwa nasionalisme dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur Bupati. Usai memberikan sambutan dan mencanangkan Jumat Pahingan, Bupati naik ke atas reog dan diarak beberapa saat hingga dikembalikan lagi ke tempat duduknya. 
    Pada pembukaan pagelaran wayang kulit, Bupati menyatakan akan berkomitmen mewujudkan pembangunan agar lebih baik, lebih maju utamanya perbaikan jalan, sarana air dan lain-lain yang perlu adanya kerja sama dan dukungan semua pihak. Bupati juga berjanji akan meramaikan Kajen sebagai Ibu Kota Kabupaten, salah satunya dengan mengadakan pagelaran wayang kulit sebulan sekali yaitu tiap Kamis malam Jumat Pahing atau yang akrab di sebut “Malam Jumat Paingan”.
Bapak Antono mengakhiri sambutannya dengan pemukulan gong sebagai pencanangan Jumat Pahingan dan menyerahkan tokoh wayang Gatotkaca kepada Ki Entus Susmono sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Lakon “Gatotkaca Winisudho” menceritakan perjuangan seorang Satria yang bernama Gatotkaca dalam rangka mewujudkan Kerajaan Pringgondani yang makmur dengan berbagai rintangannya. Gatotkaca kemudian dikenal juga sebagai Satria Pringgondani.
    Sebelumnya, tahun 2001 – 2006, Pemkab Pekalongan dibawah kepemimpinan Bupati Antono dan Wabup Siti Qomariyah, juga menyelenggarakan Jumat Pahingan yang menampilkan kesenian wayang dan kesenian tradisional lainnya.  
          Ribuan warga yang menyaksikan wayang kulit malam itu disuguhi kuliner khas Kabupaten Pekalongan, nasi megono. Warga tampak antusias menyaksikan pagelaran wayang hingga usai sekitar pukul 04.30 Jumat (8/6).(gusno)

Instansi Pemerintah Diminta Gunakan Software Legal - Paling Lambat 31 Desember 2011

KAJEN – Seluruh instansi pemerintah diharapkan sudah menerapkan penggunaan perangkat lunak (software) legal, selambat-lambatnya 31 Desember 2011. Demikian ditandaskan Drs. Agung Nurhandoyo, MH saat membacakan Laporan Penyelenggaraan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bintek) Pemanfaatan Open Source Software (OSS) di Aula Lantai 1 Gedung Setda Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/6). Sosialisasi dan bintek diikuti sekitar 110 peserta dari 55 SKPD di lingkungan Pemkab Pekalongan.

Terkait hal itu, Pemerintah melalui MenPAN telah mengeluarkan surat edaran MenPAN Nomor : SE/01/M.PAN/3/2009, tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS).
Agung dalam laporannya mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi dan informasi semakin mempercepat arus informasi. Namun, informasi tentang sistem operasi komputer dan software aplikasi pendukungnya sementara ini terbatas pada Windows dan aplikasi-aplikasi pendukung yang berjalan di sistem operasi tersebut. Setelah sekian lama perkembangnnya kita merasakan tekanan dan keterbatasan dalam penggunaan Windows ini, antara lain software yang mahal, data yang gampang dijebol virus dengan antivirus yang juga lumayan mahal, serta  speed koneksi internet dalam lingkungan windows yang jauh kurang lancar dan lebih lambat.
Kegiatan sosialisasi dan bintek siang hari itu memberikan penjelasan dan praktek SKPD tentang OSS dan diharapkan dapat diimplementasikan penggunaan perangkat lunak berbasis sumber kode terbuka (open source) sebagai perangkat lunak legal di lingkungan Pemerintah.
Bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah MA, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi (Dinhubkominfo), Hari Suminto, SH MH mengutarakan, kegiatan diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Pekalongan akan terwujudnya program nasional “Indonesia Go Open Source” (IGOS), untuk mengurangi prosentase pemanfaatan perangkat lunak illegal. Meski sudah ditempuh program nasional IGOS, pendekatan persuasif melalui pemerintahan masih belum mencapai hasil yang optimal. Ini terbukti dengan hasil riset Business Software Alliance (BSA) yang menempatkan Indonesia di posisi 11 untuk urusan pembajakan software terbesar dunia dengan presentase 87%. Sedangkan hasil riset lembaga analis IDC (International Data Corporation), Indonesia masuk peringkat 8 dari 10 negara pembajak software terbesar di dunia pada tahun 2010, dengan tingkat pembajakan software sebesar 86%. 
Sementara itu, berdasarkan hasil laporan evaluasi penggunaan perangkat lunak legal Pemkab Pekalongan yang dilaksanakan oleh Dinhubkominfo pada tahun 2010, diketahui bahwa dari 2.970 buah computer, sebanyak 46,36% system operasi dan aplikasi yang digunakan adalah resmi/ legal, sedangkan sebesar 53,64% masih memanfaatkan sistem operasi dan aplikasi tidak resmi/ illegal.  
Sosialisasi dan bintek siang itu menghadirkan 3 narasumber. Pemateri yang pertama yakni Kasi Telematika Dinhubkominfo yang memaparkan materi berjudul Pemanfaatan Sistem Operasi Legal dan Strategi Penerapan OSS dalam Organisasi Pemerintah. Narasumber lainnya yakni Account Manager PT Telkom, Bambang Purwanto dengan materinya “Sharing Session Implementasi Open Source” dan Wendy Swandoyo dari Komunitas Pengguna Linux Pekalongan yang memaparkan materi GNU/Linux vs Windows.(gusno)